Wednesday, 13 March 2013


PEMERGIAN

Inilah sayu mataku
mengantarmu ke benua sendu
menjejak kasih-kasih dari ratib rindu
yang bergelora di kubah hijau
mengutip butir-butir syukur di uhud
ke kantung cinta

O Raudhah
berpecar manis anggur ke dada mehrab
dalam basah airmata aku terjaga
mengisut rendah di bumi arafah
menghimpun bismilLah di tumit Jabal Rahmah
mencari cebis cinta Adam & Hawa
kalau masih tersisa

Eluslah aku qiswah
agar terbasuh dosa dalam pelukkan Ka'abah
sekian lama aku berdoa,
sekian lama aku mengemis cahaya,
tumpahkanlah rahmah
dalam goyahku yang tergadah

Ya Rob..
kejang lenaku di Baqi'
menghempas mimpi kilatan pedang Ahlul Badar
gemerincing laga api membakar hati
hilangkanlah kuping-kuping terkeji
bukalah sejalur nur hakiki
Anta maqsudi
waredhaka mathlubi..

Nukilan Tunteja Teja.

Tuesday, 12 March 2013


JELINGAN MATAMU

Terpaku menatap kilauan mata itu
Yang melirik manja menjelingku
Dalam keredupan terasa tajam menikam
Menusuk dalam terus tembus kekalbu
Menggetarkan sukmaku
Terasa menghangat palung jiwa
Mereneh sejuta rasa
Terdiam... hilang kata-kata
Menawan pesona.....♥

Walau diam tiada bicara
Hanya mata yang saling mesra menyapa
Seperti membina satu titian emosi
Merentangi antara dua lubuk sukma
Sama-sama mencari tebaran rasa di sana
Yang ingin kita kutip dan himpunkan
Lalu di sulam menjadi tasbih cinta
Untuk kita dzikirkan bersama
Bergema membelah angkasa....♥

Nukilan Pancil Tumpul :23/03/2013.


TEMARAM SENJA

pada kalimah Bismillah aku gagahkan diriku untuk berdiri
agar temaram senja tidak menjauhkan aku lagi
moga angin redup tidak menyisakan satu pun yang kumiliki
setelah aku telusi pada dia yang empunya diri

kuteguk anggur merah hingga leleh pada bibir basah
sedikit pun tidak tampak yang meraih wangi mawar yang berdarah
walau dalam senduku war-warkan rasa bagai selumbar
di wajah redup dan hambar menyimpan seribu sembilu
aku tersudut di kotaku sendiri menggamit pilu

dengan semburat awan jingga dan tujuh warna pelangi
kubilang satu-satu huruf haja'iyah pada nun titik yang dicari
menggurat wajah alif ha mim dal dengan wangian selendang bidadari
dewi-dewi Indraloka riang menari-nari dan melayani
debu debu kemarau menderaku hingga aku hampir mati

betapa cintaku hanyut dalam dakapan rindu
HU yang kudamba tidak jemu membelaik AKU
yang tumbuh dan merindu dari segala ketulusanku
Sumayyahmu redha pada ujian si AKU
kerna tersemi di kalbu AKu ada dalam ketiadaan mu

kerna ku tahu fainnama tuwallu fasamma wajhullah
di mana kamu berpaling...di situ wajah Allah..

Nukilan Lyn Sulaim

Thursday, 7 March 2013


DALAM DIAM-DIAM.

Dalam diam-diam terasa ingin berbicara
Dalam diam-diam terasa membuak rasa
Dalam diam-diam harus di luahkan segala
Agar tidak terus menjadi barah didada....

Dari dahulu inilah aku
Sehingga kini tak berubah lakuku
Tingkah lakuku menakal selalu
Namun bukan niatku menyentuh damaimu

Aku berbicara selalu bersahaja
Aku berjenaka untuk keceriaan kita
Aku juga menduga mendalam rasa
Tapi bukan niatku menyemai cinta

Janganlah engkau terbuai rasa
Di dalam hayalan tiada nyata
Hanya bila Tuhan berkata
Hayalan impian terzahir jua......

Tapi itu bukanlah harapan
Kerna ia tiada kepastian.........

Nukilan Pancil Tumpul-08/03/2013.