Tuesday, 27 November 2012

RATAPAN SI ANAK TIRI

Sungguh malangnya nasib diri
Di tinggalkan ibu kandung tercinta
Terlantar seorang kehausan kasih
Kasih ayah sudah tak bermakna lagi
Antara diriku dan dirinya
Kini ada pula halangan pemisah
Seorang ibu tiri dan anak-anaknya
Merampas segala punyaku yang tersisa.

Mengapa ayah...
Tergamaknya kau sakiti anakmu
Masih merah lagi kuburan ibuku
Kau pantas mencari pemuas nafsumu
Jika bukan kerana nafsu serakahmu
Mengapa begitu cepat kau melupakan
Kebahagiaan yang kita kecapi
Bersama arwah ibuku...

Begitu mudahnya kau beralih rasa
Tak pedulikah kau dengan apa yang ku rasa
Bersama isteri barumu kau bergurau senda
Anak-anaknya yang lebih kau manja
Bagaimana dengan anakmu sendiri
Teganya kau memandang diriku sepi
Bukan saja di hadapanmu diriku di caci
Di belakangmu diriku di pukul sesuka hati.

Biarlah saja ku pergi
Mengikut langkah kaki kecilku ini
Biarlah apa yang akan terjadi
Tak sudiku berpaling untuk kembali
Di pusara ibuku... aku berhenti
Meratap aku menceritakan nasib diri
Memohan restu dari arwah ibu dan pada Ilahi
Agar perjalananku di berkati
Tak mungkin akan ku kembali lagi
Kepulanganku usah di nanti....

Nukilan Pancil Tumpul:27/11/2012.







No comments:

Post a Comment