Hari ini
awan pun mengguyurkan kerinduan kepada mu
hingga terlingkar cincin gerimis di jemari kelabu
menggugurkan butir-butir sendu
lalu membasahi bibir & pipi ku.
"aku merindukan mu o kekasih!"
ghairah kasih tak henti-henti bertasbih
memeluk malam ku dengan cadarnya Cinta
di tangkai peraduan lena.
"aku merindukan mu o kekasih!"
pun duri-duri mawar mu menyakiti jemari
merah darahnya akan ku telusuri
memecar wangi kasih mu ke langit mimpi.
telah berguguran mutiara menjernih makna;
bahwa, rindu ku menangisi luruh mawarnya
hingga ombak menghujamkan Cinta
dalam rahasia rasa di cerminan fana :
"harus-kah aku meraung & menjerit
hingga terpecah pintu-pintu langit?"
duhai...ini-lah aku yang menghimpun rindu
mencari wajah mu pada dakian langit biru
lalu menggelung asmara meng-ungu.
o kekasih
rengkuh-lah aku dalam nirmalanya kasih mu
biar nanti mawar kita pun tersatu
dalam kudup kucup rindu pada perdu waktu!
menggugurkan butir-butir sendu
lalu membasahi bibir & pipi ku.
"aku merindukan mu o kekasih!"
ghairah kasih tak henti-henti bertasbih
memeluk malam ku dengan cadarnya Cinta
di tangkai peraduan lena.
"aku merindukan mu o kekasih!"
pun duri-duri mawar mu menyakiti jemari
merah darahnya akan ku telusuri
memecar wangi kasih mu ke langit mimpi.
telah berguguran mutiara menjernih makna;
bahwa, rindu ku menangisi luruh mawarnya
hingga ombak menghujamkan Cinta
dalam rahasia rasa di cerminan fana :
"harus-kah aku meraung & menjerit
hingga terpecah pintu-pintu langit?"
duhai...ini-lah aku yang menghimpun rindu
mencari wajah mu pada dakian langit biru
lalu menggelung asmara meng-ungu.
o kekasih
rengkuh-lah aku dalam nirmalanya kasih mu
biar nanti mawar kita pun tersatu
dalam kudup kucup rindu pada perdu waktu!
Nukilan Lyn Sulaim.

No comments:
Post a Comment