Wednesday, 15 May 2013
BEKU HATIKU
di puncak asa kita terpisah
di hempasan angin gunung yang megah
di tengah deru badai menggila resah
terlempar jauh di lumpur angan di tanah basah
kudakap erat tubuh hangatMu
tidak ku ingin dingin beku merebutMu
kupeluk erat hati rinduMu
tak ingin deru hujan teguh merengkuhMu
desah nafasku melirih samar resah rinduMu
tergulung kisaran badai kematian buat diriku
masih adakah cinta tersisa pada jiwa yang nyilu
pada sebuah hati yang lelah tersandar merungkam qalbu
lelah lemah anganmu terbang
bertebaran kumandang kata-katamu melayang
di antara dingin dan beku menghadang
basah angan-anganku tersiram tetes airmata yang berlinang
dakap erat tubuh jiwaku getir
tiada ku hirau walau kilat bersabung petir
semakin jauh ku tinggalkan jasad bekuku tanpa khawatir
semakin dekat kasihku terpalit dalam solatku hingga ke witir —
Lyn Sulaim.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment