LANGKAH KEHIDUPAN
Melakarkan berbagai peristiwa
Suka...duka...tawa dan tangisan
Dari merangkak lesu hingga pantas berlari
Lalu jatuh tersungkur juga
Lantaran tersendung dengan petaka yang tak terduga
Menjerit-jerit menanggung kepedihan
Beribukah tangan yang sudi menghulur
Untuk menarik diri bangkit semula
Atau hanya alis mata yang melirik sinis
Lalu mengukir senyuman seribu makna
Ulasan bibir seolah-olah berbicara
Tapi tutur katanya hanyalah pantulan yang tiada erti
Tak mampu melunakkan suasana
Hanya diri itulah yang harus bangkit sendiri
Biarpun di dalam seribu kepayahan
Harus mengatur tapak semula
Walaupun terhincut-hincut tampak pincang
Namun titik henti langkah entah dimana
Harus terus mengheret kaki
Sehinggalah segalanya berakhir
Terhenti di titik itu.
Nukilan Pancil Tumpul : 30 0gos 2013.
Nukilan Puisi Indah/Cerpen/Novel
Thursday, 29 August 2013
Friday, 2 August 2013
SEKADAR CATATAN TENTANG SYAWAL
Syawal yang kian menghampiri diri
Kemeriahannya yang sudah terasa berbahang
Kegembiraan juga terpancar dari lubuk jiwa
Mengudang berbagai persona perasaan
Dari penilaian yang berbeza persepsinya
Berlegar-legar di kotak fikiran yang menanti.
Dalam menyambut ketibaannya
Berbagai aturcara mula direncana
Tersenarai berperenggan dalam carta yang panjang
Apa keperluan yang harus dipersiapkan
Sama ada ianya wajib...atau hanyalah sekadar hiasan
Tak kira ianya mesti...atau hanya satu pembaziran.
"Biarlah semuanya serba mengasyikan..
Menyambutnya harus penuh kemeriahan..
Hanya setahun sekali kehadirannya diraikan..
Seharusnyalah di sambut berhabis-habisan."
Benarkah begitu...?
Apakah itu yang di namakan perayaan...,
Yang di raikan sesudah Ramadhan...?
Apakah sebenarnya tujuan..?
Berbagailah jawapan akan diberikan
Seperti berbagainya hidangan yang akan di persembahkan.
Salam Syawal dan selamat menyambut Hari Raya Aidil Fitri
Maaf Zahir Batin.
Ilham Rasa Lara Jiwa : 03/08/2013.
Syawal yang kian menghampiri diri
Kemeriahannya yang sudah terasa berbahang
Kegembiraan juga terpancar dari lubuk jiwa
Mengudang berbagai persona perasaan
Dari penilaian yang berbeza persepsinya
Berlegar-legar di kotak fikiran yang menanti.
Dalam menyambut ketibaannya
Berbagai aturcara mula direncana
Tersenarai berperenggan dalam carta yang panjang
Apa keperluan yang harus dipersiapkan
Sama ada ianya wajib...atau hanyalah sekadar hiasan
Tak kira ianya mesti...atau hanya satu pembaziran.
"Biarlah semuanya serba mengasyikan..
Menyambutnya harus penuh kemeriahan..
Hanya setahun sekali kehadirannya diraikan..
Seharusnyalah di sambut berhabis-habisan."
Benarkah begitu...?
Apakah itu yang di namakan perayaan...,
Yang di raikan sesudah Ramadhan...?
Apakah sebenarnya tujuan..?
Berbagailah jawapan akan diberikan
Seperti berbagainya hidangan yang akan di persembahkan.
Salam Syawal dan selamat menyambut Hari Raya Aidil Fitri
Maaf Zahir Batin.
Ilham Rasa Lara Jiwa : 03/08/2013.
Thursday, 1 August 2013
SYAWAL MENJELMA KEMBALI.
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar...
Syawal menjelma lagi
Menyapa dalam senyuman
Tampak indah memancar menyeri alam
Terserlah kebahagiaan di wajah-wajah kudus
Riak-riak tawadduk meraih kemenangan
Setelah sebulan berpuasa di kala Ramadhan
Berjaya akhirnya menakluk nafsu-nafsi
Miskipun parah juga diserang seribu keinginan
Yang pastinya tak akan tertepis semua
Tetap juga terdapat parut-parut luka
Namun biarlah...
Sebagai pengajaran dan peringatan
Agar di pertemuan dengan Ramadhan yang mendatang
Diri semakin kental untuk bermujahaddah lagi
Untuk mendapat kemenangan yang hakiki.
Syawal menjelma lagi
Laungan takbir yang bergema melunak perasaan
Berderai airmata jernih...mengalir di pipi
Bersyukur dengan kenikmatan dan lempah rahmat dari Ilahi
Yang telah mengatur dengan sempurna perjalanan kehidupan insan
Sungguh indah dan tersusunnya perintah yang diwahyukan
Kepada insan yang bergelar islam
Agar saja ingin mengerti
Tentang kehidupan ini
Sebelum diri di jemput mati.
Allahuakbar...Allahuakbar....Allahuakbar...
Nukilan Pancil Tumpul : 1/8/2013.
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar...
Syawal menjelma lagi
Menyapa dalam senyuman
Tampak indah memancar menyeri alam
Terserlah kebahagiaan di wajah-wajah kudus
Riak-riak tawadduk meraih kemenangan
Setelah sebulan berpuasa di kala Ramadhan
Berjaya akhirnya menakluk nafsu-nafsi
Miskipun parah juga diserang seribu keinginan
Yang pastinya tak akan tertepis semua
Tetap juga terdapat parut-parut luka
Namun biarlah...
Sebagai pengajaran dan peringatan
Agar di pertemuan dengan Ramadhan yang mendatang
Diri semakin kental untuk bermujahaddah lagi
Untuk mendapat kemenangan yang hakiki.
Syawal menjelma lagi
Laungan takbir yang bergema melunak perasaan
Berderai airmata jernih...mengalir di pipi
Bersyukur dengan kenikmatan dan lempah rahmat dari Ilahi
Yang telah mengatur dengan sempurna perjalanan kehidupan insan
Sungguh indah dan tersusunnya perintah yang diwahyukan
Kepada insan yang bergelar islam
Agar saja ingin mengerti
Tentang kehidupan ini
Sebelum diri di jemput mati.
Allahuakbar...Allahuakbar....Allahuakbar...
Nukilan Pancil Tumpul : 1/8/2013.
Saturday, 27 July 2013
RAMADHAN YANG AKAN PERGI
Sayunya hati bila kau kian kesuntukan waktu
Kaukan pergi meninggalkan diri ini
Yang kian nyaman dan selesa di dalam dakapanmu
Menegup kemanisan iman yang berkah dilingkunganmu
Sungguh...aku terlena diuliti kasih sayangmu
Kaukan pergi setahun yang panjang
Tak pasti lagi kitakan bisa bertemu
Kau memang pasti akan kembali
Namun tak pasti aku masih menanti
Apakah aku masih lagi di titik ini..?
Atau aku sudah transit kedistinasi yang abadi
Lalu bagaimana nantinya diri ini
Yang ditinggalkan dalam keterlenaan itu
Usahlah hendaknya aku terjaga dalam alpa
Terlupa pada segala aturan yang kau jaga
Sehingga aku kembali mengatur langkah
Menjejaki kehidupan yang penuh leka
Berpesta kembali di pacu nafsu yang menggila
Lupa sudah pada anjuran puasa yang menahan segala
Semoga aku tidak menjadi sebegitu
Biarlah hendaknya aku merasa berada selalu di lingkunganmu
Biarlah saja Ramadhan itu yang berlalu
Namun sentuhan kasihnya akan sentiasa setia bersamaku
Dalam menyelusuri waktu...sepanjang waktu.
Nukilan Pancil Tumpul : 27/07/2013.
Sayunya hati bila kau kian kesuntukan waktu
Kaukan pergi meninggalkan diri ini
Yang kian nyaman dan selesa di dalam dakapanmu
Menegup kemanisan iman yang berkah dilingkunganmu
Sungguh...aku terlena diuliti kasih sayangmu
Kaukan pergi setahun yang panjang
Tak pasti lagi kitakan bisa bertemu
Kau memang pasti akan kembali
Namun tak pasti aku masih menanti
Apakah aku masih lagi di titik ini..?
Atau aku sudah transit kedistinasi yang abadi
Lalu bagaimana nantinya diri ini
Yang ditinggalkan dalam keterlenaan itu
Usahlah hendaknya aku terjaga dalam alpa
Terlupa pada segala aturan yang kau jaga
Sehingga aku kembali mengatur langkah
Menjejaki kehidupan yang penuh leka
Berpesta kembali di pacu nafsu yang menggila
Lupa sudah pada anjuran puasa yang menahan segala
Semoga aku tidak menjadi sebegitu
Biarlah hendaknya aku merasa berada selalu di lingkunganmu
Biarlah saja Ramadhan itu yang berlalu
Namun sentuhan kasihnya akan sentiasa setia bersamaku
Dalam menyelusuri waktu...sepanjang waktu.
Nukilan Pancil Tumpul : 27/07/2013.
Wednesday, 24 July 2013
ALASTU BIRABBIKUM.
Duhai jiwa-jiwa yang kotor
Kau kian terseksa dan terhimpit
Dibebani beratnya keimanan
Kau menjerit-jerit keperitan
Hilang sudah segala pesta yang melalaikan
Kau tersungkur di sudut kelam
Menerima bahana dari egoisnya engkau yang menolak keinsafan
Duhai jiwa-jiwa yang kotor
Bertempiaran engkau mencari ruang
Yang kau kira bisa melepaskan engkau dari bebanan
Namun panahan keimanan tetap memburumu
Tak akan engkau dapat lari juga
Kerna engkau telah terikat dengan kalimahNya
Yang engkau telah akui sebelum engkau diberi nyawa
Lalu...akuilah akan kelemahanmu
Kau hanyalah hamba-hamba yang di beri restu
Zahirmu di dunia yang fana untuk apa..?
Bukanlah kewujudanmu tanpa sebab
Melainkan menuruti segala perentah dan perjanji itu
Antara engkau dan penciptamu
"Alastu birabbikum"...lalu apa jawapanmu..?
Nukilan Pancil Tumpul : 25/07/2013.
Duhai jiwa-jiwa yang kotor
Kau kian terseksa dan terhimpit
Dibebani beratnya keimanan
Kau menjerit-jerit keperitan
Hilang sudah segala pesta yang melalaikan
Kau tersungkur di sudut kelam
Menerima bahana dari egoisnya engkau yang menolak keinsafan
Duhai jiwa-jiwa yang kotor
Bertempiaran engkau mencari ruang
Yang kau kira bisa melepaskan engkau dari bebanan
Namun panahan keimanan tetap memburumu
Tak akan engkau dapat lari juga
Kerna engkau telah terikat dengan kalimahNya
Yang engkau telah akui sebelum engkau diberi nyawa
Lalu...akuilah akan kelemahanmu
Kau hanyalah hamba-hamba yang di beri restu
Zahirmu di dunia yang fana untuk apa..?
Bukanlah kewujudanmu tanpa sebab
Melainkan menuruti segala perentah dan perjanji itu
Antara engkau dan penciptamu
"Alastu birabbikum"...lalu apa jawapanmu..?
Nukilan Pancil Tumpul : 25/07/2013.
Sunday, 14 July 2013
DAKAPAN RAMADHAN.
Hadirmu penuh kasih sayang
Kau mandikan jiwaku yang dulu kotor
Kau sucikan dengan sentuhan cintamu
Berseri di wajah menyerlahkan cahaya
Hilangkan warna-warna pudar kusam
Agar senyuman di wajah penuh kemanisan
Semanis butiran tamar nikmat yang di santap
Tika lunaknya suara alunan azan magrib
Yang asyik jiwa yang merindu menantikan
Yang terkadang dahulu tidak di peduli.
Oh Ramadhan...
Sesungguhnya kau ciptaan yang penuh barakah
Kau hadir mengejutkan hati-hati leka
Yang kian enak terlena diberaduan
Di belai nafsu-nafsu nakal yang mengalpakan
Kau kejutkan dan memberikan peringatan
Tentang tanggung jawap manusia yang ingin menjadi insan
Insan yang hatinya mendapat bimbingan
Dan di sirami Nur keimanan.
Oh Ramadhan..
Dakaplah tubuhku erat
Berilah aku sentuhan kasihmu
Untuk aku tidak leka lagi
Agar hadirmu akan membasuhi kotoran di jiwaku
Semoga aku akan menjadi seorang insan
Agar terus begini miskipun setelah kau pergi
Agar terus begini sehingga aku menghadap ilahi
InsyaAllah...semoga di berkati.
Nukilan Pancil Tumpul : 14/07/2013.
Friday, 12 July 2013
PUTIHNYA KASIH
berkata sang penyair benarkah rindu itu indah
dikala diri dipuja dan dimegah
segala terbukti pada awal Bismillah
namun ia hanya sementara dan menjadi punah
kutilik baris-baris ayat yang engkau nukil
amat terperinci penuh makna dan juga batil
ku halusi titipan Resam Uthmani menjadi Manzil
terasa tubuhku dingin lalu terus menggigil
ayat-ayat yang disusun Syeikhul Hadith Maulana
menyelinap perlahan ke urat nadiku yang fana
qulilla hummama likal mulki tu'til mulkaman tasya
bergetar jiwa raga tatkala kulafazkan doa
kutatap langit malam berteman kelip-kelip bintang
menanti fajar menyinsing menyambut datangnya siang
bulan mencebik sayu enggan melepas aku dalam bayang
kerna mentari akan hadir memberi sinar walau tanpa diundang
O' Engkau
petiklah calla lilly putih di kolam sepi
semadikan cinta dan bawalah ia pergi
andai itu mahumu yang tersemat lama di dalam hati
jagailah dan bajailah agar sentiasa mekar di sanubari
Lyn Sulaim Masium :12.07.2013
berkata sang penyair benarkah rindu itu indah
dikala diri dipuja dan dimegah
segala terbukti pada awal Bismillah
namun ia hanya sementara dan menjadi punah
kutilik baris-baris ayat yang engkau nukil
amat terperinci penuh makna dan juga batil
ku halusi titipan Resam Uthmani menjadi Manzil
terasa tubuhku dingin lalu terus menggigil
ayat-ayat yang disusun Syeikhul Hadith Maulana
menyelinap perlahan ke urat nadiku yang fana
qulilla hummama likal mulki tu'til mulkaman tasya
bergetar jiwa raga tatkala kulafazkan doa
kutatap langit malam berteman kelip-kelip bintang
menanti fajar menyinsing menyambut datangnya siang
bulan mencebik sayu enggan melepas aku dalam bayang
kerna mentari akan hadir memberi sinar walau tanpa diundang
O' Engkau
petiklah calla lilly putih di kolam sepi
semadikan cinta dan bawalah ia pergi
andai itu mahumu yang tersemat lama di dalam hati
jagailah dan bajailah agar sentiasa mekar di sanubari
Lyn Sulaim Masium :12.07.2013
Subscribe to:
Posts (Atom)