Friday, 11 January 2013


PANAHAN RINDU ANGSANYA

langit malam pun membuka pintu rindunya
memercikkan kemilau Cinta pada sutera angsa
sehingga bintang ungu mengerjap pesona
pada luluh gelora dalam rimba rasa
duhai...panah-lah rindu mu ke aku
biar jalur pelangi meruntuhkan cahaya
menyimpul pada mawar yang ku bawa.

o engkau yang mengirai selendang angsanya,
tiupkan-lah seruling perindu mu
biar memerkah hingga ke balik gunung biru
merawat luka & duka seorang aku
lalu, engkau warna-lah semesta dengan baris-baris rindu
sehingga hitam itu tidak lagi membisu.

duhai yang punya panah rindu angsanya,
kecup-lah bunga yang bertaman-taman
dan, engkau luruhkan-lah daunan kasih ke relung kebersamaan
biar pada selembar cerita antara Kita
airmata pun melerai rahasia
hingga sedih itu tiada
hingga sedih itu sirna!


Nukilan Tunteja Teja.





No comments:

Post a Comment