PANAHAN RINDU ANGSANYA
langit malam pun membuka pintu rindunya
memercikkan kemilau Cinta pada sutera angsa
sehingga bintang ungu mengerjap pesona
pada luluh gelora dalam rimba rasa
duhai...panah-lah rindu mu ke aku
biar jalur pelangi meruntuhkan cahaya
menyimpul pada mawar yang ku bawa.
o engkau yang mengirai selendang angsanya,
tiupkan-lah seruling perindu mu
biar memerkah hingga ke balik gunung biru
merawat luka & duka seorang aku
lalu, engkau warna-lah semesta dengan baris-baris rindu
sehingga hitam itu tidak lagi membisu.
duhai yang punya panah rindu angsanya,
kecup-lah bunga yang bertaman-taman
dan, engkau luruhkan-lah daunan kasih ke relung kebersamaan
biar pada selembar cerita antara Kita
airmata pun melerai rahasia
hingga sedih itu tiada
hingga sedih itu sirna!
langit malam pun membuka pintu rindunya
memercikkan kemilau Cinta pada sutera angsa
sehingga bintang ungu mengerjap pesona
pada luluh gelora dalam rimba rasa
duhai...panah-lah rindu mu ke aku
biar jalur pelangi meruntuhkan cahaya
menyimpul pada mawar yang ku bawa.
o engkau yang mengirai selendang angsanya,
tiupkan-lah seruling perindu mu
biar memerkah hingga ke balik gunung biru
merawat luka & duka seorang aku
lalu, engkau warna-lah semesta dengan baris-baris rindu
sehingga hitam itu tidak lagi membisu.
duhai yang punya panah rindu angsanya,
kecup-lah bunga yang bertaman-taman
dan, engkau luruhkan-lah daunan kasih ke relung kebersamaan
biar pada selembar cerita antara Kita
airmata pun melerai rahasia
hingga sedih itu tiada
hingga sedih itu sirna!
Nukilan Tunteja Teja.
No comments:
Post a Comment