Thursday, 29 August 2013

LANGKAH KEHIDUPAN

Melakarkan berbagai peristiwa
Suka...duka...tawa dan tangisan
Dari merangkak lesu hingga pantas berlari
Lalu jatuh tersungkur juga
Lantaran tersendung dengan petaka yang tak terduga
Menjerit-jerit menanggung kepedihan

Beribukah tangan yang sudi menghulur
Untuk menarik diri bangkit semula
Atau hanya alis mata yang melirik sinis
Lalu mengukir senyuman seribu makna
Ulasan bibir seolah-olah berbicara
Tapi tutur katanya hanyalah pantulan yang tiada erti
Tak mampu melunakkan suasana

Hanya diri itulah yang harus bangkit sendiri
Biarpun di dalam seribu kepayahan
Harus mengatur tapak semula
Walaupun terhincut-hincut tampak pincang
Namun titik henti langkah entah dimana
Harus terus mengheret kaki
Sehinggalah segalanya berakhir
Terhenti di titik itu.

Nukilan Pancil Tumpul : 30 0gos 2013.




Friday, 2 August 2013

SEKADAR CATATAN TENTANG SYAWAL

Syawal yang kian menghampiri diri
Kemeriahannya yang sudah terasa berbahang
Kegembiraan juga terpancar dari lubuk jiwa
Mengudang berbagai persona perasaan
Dari penilaian yang berbeza persepsinya
Berlegar-legar di kotak fikiran yang menanti.

Dalam menyambut ketibaannya
Berbagai aturcara mula direncana
Tersenarai berperenggan dalam carta yang panjang
Apa keperluan yang harus dipersiapkan
Sama ada ianya wajib...atau hanyalah sekadar hiasan
Tak kira ianya mesti...atau hanya satu pembaziran.

"Biarlah semuanya serba mengasyikan..
Menyambutnya harus penuh kemeriahan..
Hanya setahun sekali kehadirannya diraikan..
Seharusnyalah di sambut berhabis-habisan."
Benarkah begitu...?
Apakah itu yang di namakan perayaan...,
Yang di raikan sesudah Ramadhan...?
Apakah sebenarnya tujuan..?

Berbagailah jawapan akan diberikan
Seperti berbagainya hidangan yang akan di persembahkan.

Salam Syawal dan selamat menyambut Hari Raya Aidil Fitri
Maaf Zahir Batin.

Ilham Rasa Lara Jiwa : 03/08/2013.



Thursday, 1 August 2013

SYAWAL MENJELMA KEMBALI.

Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar...
Syawal menjelma lagi
Menyapa dalam senyuman
Tampak indah memancar menyeri alam
Terserlah kebahagiaan di wajah-wajah kudus
Riak-riak tawadduk meraih kemenangan
Setelah sebulan berpuasa di kala Ramadhan
Berjaya akhirnya menakluk nafsu-nafsi
Miskipun parah juga diserang seribu keinginan
Yang pastinya tak akan tertepis semua
Tetap juga terdapat parut-parut luka
Namun biarlah...
Sebagai pengajaran dan peringatan
Agar di pertemuan dengan Ramadhan yang mendatang
Diri semakin kental untuk bermujahaddah lagi
Untuk mendapat kemenangan yang hakiki.

Syawal menjelma lagi
Laungan takbir yang bergema melunak perasaan
Berderai airmata jernih...mengalir di pipi
Bersyukur dengan kenikmatan dan lempah rahmat dari Ilahi
Yang telah mengatur dengan sempurna perjalanan kehidupan insan
Sungguh indah dan tersusunnya perintah yang diwahyukan
Kepada insan yang bergelar islam
Agar saja ingin mengerti
Tentang kehidupan ini
Sebelum diri di jemput mati.
Allahuakbar...Allahuakbar....Allahuakbar...

Nukilan Pancil Tumpul : 1/8/2013.




Saturday, 27 July 2013

RAMADHAN YANG AKAN PERGI

Sayunya hati bila kau kian kesuntukan waktu
Kaukan pergi meninggalkan diri ini
Yang kian nyaman dan selesa di dalam dakapanmu
Menegup kemanisan iman yang berkah dilingkunganmu
Sungguh...aku terlena diuliti kasih sayangmu

Kaukan pergi setahun yang panjang
Tak pasti lagi kitakan bisa bertemu
Kau memang pasti akan kembali
Namun tak pasti aku masih menanti
Apakah aku masih lagi di titik ini..?
Atau aku sudah transit kedistinasi yang abadi

Lalu bagaimana nantinya diri ini
Yang ditinggalkan dalam keterlenaan itu
Usahlah hendaknya aku terjaga dalam alpa
Terlupa pada segala aturan yang kau jaga
Sehingga aku kembali mengatur langkah
Menjejaki kehidupan yang penuh leka
Berpesta kembali di pacu nafsu yang menggila
Lupa sudah pada anjuran puasa yang menahan segala

Semoga aku tidak menjadi sebegitu
Biarlah hendaknya aku merasa berada selalu di lingkunganmu
Biarlah saja Ramadhan itu yang berlalu
Namun sentuhan kasihnya akan sentiasa setia bersamaku
Dalam menyelusuri waktu...sepanjang waktu.

Nukilan Pancil Tumpul : 27/07/2013.




Wednesday, 24 July 2013

ALASTU BIRABBIKUM.

Duhai jiwa-jiwa yang kotor
Kau kian terseksa dan terhimpit
Dibebani beratnya keimanan
Kau menjerit-jerit keperitan
Hilang sudah segala pesta yang melalaikan
Kau tersungkur di sudut kelam
Menerima bahana dari egoisnya engkau yang menolak keinsafan

Duhai jiwa-jiwa yang kotor
Bertempiaran engkau mencari ruang
Yang kau kira bisa melepaskan engkau dari bebanan
Namun panahan keimanan tetap memburumu
Tak akan engkau dapat lari juga
Kerna engkau telah terikat dengan kalimahNya
Yang engkau telah akui sebelum engkau diberi nyawa

Lalu...akuilah akan kelemahanmu
Kau hanyalah hamba-hamba yang di beri restu
Zahirmu di dunia yang fana untuk apa..?
Bukanlah kewujudanmu tanpa sebab
Melainkan menuruti segala perentah dan perjanji itu
Antara engkau dan penciptamu
"Alastu birabbikum"...lalu apa jawapanmu..?

Nukilan Pancil Tumpul : 25/07/2013.

Sunday, 14 July 2013

DAKAPAN RAMADHAN.

Hadirmu penuh kasih sayang
Kau mandikan jiwaku yang dulu kotor
Kau sucikan dengan sentuhan cintamu
Berseri di wajah menyerlahkan cahaya
Hilangkan warna-warna pudar kusam
Agar senyuman di wajah penuh kemanisan
Semanis butiran tamar nikmat yang di santap
Tika lunaknya suara alunan azan magrib
Yang asyik jiwa yang merindu menantikan
Yang terkadang dahulu tidak di peduli.

Oh Ramadhan...
Sesungguhnya kau ciptaan yang penuh barakah
Kau hadir mengejutkan hati-hati leka
Yang kian enak terlena diberaduan
Di belai nafsu-nafsu nakal yang mengalpakan
Kau kejutkan dan memberikan peringatan
Tentang tanggung jawap manusia yang ingin menjadi insan
Insan yang hatinya mendapat bimbingan
Dan di sirami Nur keimanan.

Oh Ramadhan..
Dakaplah tubuhku erat
Berilah aku sentuhan kasihmu
Untuk aku tidak leka lagi
Agar hadirmu akan membasuhi kotoran di jiwaku
Semoga aku akan menjadi seorang insan
Agar terus begini miskipun setelah kau pergi
Agar terus begini sehingga aku menghadap ilahi
InsyaAllah...semoga di berkati.

Nukilan Pancil Tumpul : 14/07/2013.





Friday, 12 July 2013

PUTIHNYA KASIH

berkata sang penyair benarkah rindu itu indah
dikala diri dipuja dan dimegah
segala terbukti pada awal Bismillah
namun ia hanya sementara dan menjadi punah

kutilik baris-baris ayat yang engkau nukil
amat terperinci penuh makna dan juga batil
ku halusi titipan Resam Uthmani menjadi Manzil
terasa tubuhku dingin lalu terus menggigil

ayat-ayat yang disusun Syeikhul Hadith Maulana
menyelinap perlahan ke urat nadiku yang fana
qulilla hummama likal mulki tu'til mulkaman tasya
bergetar jiwa raga tatkala kulafazkan doa

kutatap langit malam berteman kelip-kelip bintang
menanti fajar menyinsing menyambut datangnya siang
bulan mencebik sayu enggan melepas aku dalam bayang
kerna mentari akan hadir memberi sinar walau tanpa diundang

O' Engkau

petiklah calla lilly putih di kolam sepi
semadikan cinta dan bawalah ia pergi
andai itu mahumu yang tersemat lama di dalam hati
jagailah dan bajailah agar sentiasa mekar di sanubari

Lyn Sulaim Masium :12.07.2013

Thursday, 11 July 2013

Aku dan Dia.

Aku yang mencari aku
Yang masih teraba-raba dalam kelam
Entah di manalah cahaya itu
Yang kuharapkan timbul untuk meliputi diri
Menjadi penyuluh dalam pencarian
Agar aku tidak tersesat arah
Bimbinglah haluan diri ini
Agar bertemu di titik pasti
Untuk aku bertemu aku
Disana...
Untuk aku bertemu Dia...

Aku yang mencari aku
Dalam alunan kalimah yang sepatah
Yang bergema bersama setiap degupan jantung
Bersama denyutan nadi yang mengiringi kehidupan
Biarlah aku tenggelam dalam alunan nikmatNya
Bersama NurNya yang meliputi tubuh sekujur
Untuk aku bertemu rahsiaNya
Mengenali diriku...
Untuk aku mengenali Dia...
Izinkan aku mencapai mertabat itu
Di saat jantung masih berdegup
Di kala nadi masih berdenyut
Aku ingin mencari aku,
Untuk aku mencari Dia..
Izinkanlah...
Ya Allah...

Nukilan Pancil Tumpul : 12/07/2013.




Monday, 8 July 2013

KEMBALI

Tika para pencinta sedang asyik melakar rindu di gelap malam
Kau tiba-tiba menelefon ku dari dunia mu yang terang
Esok aku mahu pulang, sayang.
Kepangkuanmu yang sabar menunggu
Selama aku hilang

Kau kata :
Tujuh lautan telah ku selam dalam
Tujuh benua telah ku ukur rata
Apa yang ku cari tidak terjumpa
Rupanya tersorok di depan mata

Kau kata lagi :
Memang aku telah merasa
Segala perempuan dan betina
Tapi nikmatnya setipis kaca
Rapuh berderai tidak terasa

Dalam tangis kau menyerah
Kau sudah bertemu diri dicari
Dan kau juga terjumpa aku
Tersangkut di pintu hatimu

Aku kata :
Baiklah sayang
Pulanglah segera
Aku begini sahaja, tetap setia
Masih belum dipunya sesiapa

Suaramu gembira seolah dunia sedang menjulangmu ke syurga
Aku letak telefon dan diam-diam mengesat air mata
Darah-darah duka antara parut-parut lama ku sental bersih dengan harapan jiwa

Perlahan-lahan aku telanjangi diri
Dan membongkar kamar-kamar hati
Aku lepaskan semua penghuni
Yang menemani aku selama kau pergi.

Nukilan : Aria Sukmajiwa

Tuesday, 25 June 2013

Hakikatnya Aku.

Aku yang di antaranya..
Berjerebukah aku..?
Bila di basuhi hujan, akan jatuh kotoran kebumi..
Langitkan tampak terang bercahaya..

Bumilah 'jiwaku'...langitlah 'rohku'
Aku yang bergentayangan mencari aku
Dalam tujuanku mencari Dia...
Moga ketemu...,,♥

Nukilan Pancil Tumpul : 25/06/2013.

Sunday, 23 June 2013

KUOTA ISIM.

Satu,
dua,
tiga,
empat...
Satu untuk aku..
Dua untuk aku..
Tiga untuk aku..
Empat untuk aku..
Lantas mana punyamu..
Punyamu adalah aku..
Suka..????

Nukilan Pancil Tumpul : 23/06/2013.

JAHANAM DUNIA.

Ahh.. hanya jerebu yang bertebaran..
Pembakaran hutan yang tiada nilai..
Untuk di tukar menjadi pohon emas..
Masyukk dong..!!!
remah kecil yang di tanak sekawah...!!!
Cuma sementarakan..??
Yang berterusannya bagaimana..??
Masihkah di butakan mata..
Di pekakkan telinga..
Berbagai lagi gejala yang bermaharajalela..
Mengundang kehangatan bagai neraka..
Lorong hitam yang kian bolong..
Mengundang tentera bala menakluk dunia..
Menanti saja kehancuran dalam leka..

Nukilan Pancil Tumpul: 23/06/2013.

Wednesday, 19 June 2013

UKURAN PADANAN DIRI.

Indah nian persalinan itu
Aku ingin memilikinya
Namun apakah sesuai untuk diriku
Takut nanti kelihatan pusatku
Aku pastinya mendapat malu
Lantas bagaimana...

Tapi potongan celananya cantik sungguh
Amat memukau pandangan mata
Kalau ku cuba juga untuk menyarungnya
Takut nanti senteng separas betisku
Pasti ada mata yang menjeling sindir
Sepertinya aku seorang pelawak...

Sebaiknya aku mengukur dahulu
Kesesuai yang secocok buat diriku
Bukan semudah menggenggam apa yang di ingin
Apakah terbawa nanti apa yang di milik
Agar tiada yang menjadi penyesalan
Tiada juga yang dilempar kesisi
Biarlah apa yang ingin ku miliki
Bersesuaian dan kekal dengan diriku...♥

Ilham Rasa Lara Jiwa : 19/06/2013.


Saturday, 15 June 2013

PENGAIL CINTA.

Aku bisa memancing kasihmu sayang
Umpanku belbagai perisa
Dan aku penuh helah
Kau pasti terliur untuk menjamahnya
Lalu kau tersangkut dihujung tangsi rayuanku
Tapi aku tidak mahu...

Bagaimana aku bisa tega melakukannya
Sedangkan akuariumku sudah retak
Tampa cecair cintaku
Bagaimana mungkin untuk kau bersenang-senang
Kau akan mengelepar kelemasan
Terseksa lantas hilang nyawa
Aku tidak sanggup menyaksikannya...

Lalu ku pandang saja engkau dari kejauhan
Berenang gembira kau di kolah itu
Bercembuan kau mesra disana
Biarlah..
Agar saja kau bahagia
Aku sekadar memerhati dalam diam
Mememdam perasaan walau menginginkan
Biarlah....

ILHAM RASA LARA JIWA 15/06/2013.

MERENUNG DIRI.

Berbicara pada diri sendiri
Apa yang perlu untuk aku
Apa keperluanku...apa tujuanku?

Mendiam merenung ilham
Akan sampaikah pedoman
Andai aku kotor begini
Apakah sudi mampirnya
Apa yang ku cari....????

Nukilan Pancil Tumpul : 15/06/2013.

LUKISAN KEHIDUPAN.

Biarlah masa mencorak lukisan
Sering bertenang merempuh rintangan
Andai ditentukan keberhasilan...kan terukir senyuman
Andai diterima kegagalan...kan memberi pedoman
Iklas menerima apa yang tersurat
Merenungi kembali apa yang tersirat
Inilah kehidupan....tiap insan.

Biarlah masa juga yang memilih warna
Apakah kan timbul warna terang pelangi
Yang menyerikan indah rona hidup
Atau hanya hitam bagai di gua kelam
Tak usahlah mengeluh menerima takdir
Masih bercahaya di hujung sana
Teruskan saja mengatur langkah
Bukan sekadar pasrah dan mengalah
Walaupun kita hanya....

Sekadar seorang insan bergelar insan.

ILHAM RASA LARA JIWA : 15/06/2013.

Wednesday, 15 May 2013


BEKU HATIKU

di puncak asa kita terpisah
di hempasan angin gunung yang megah
di tengah deru badai menggila resah
terlempar jauh di lumpur angan di tanah basah

kudakap erat tubuh hangatMu
tidak ku ingin dingin beku merebutMu
kupeluk erat hati rinduMu
tak ingin deru hujan teguh merengkuhMu

desah nafasku melirih samar resah rinduMu
tergulung kisaran badai kematian buat diriku
masih adakah cinta tersisa pada jiwa yang nyilu
pada sebuah hati yang lelah tersandar merungkam qalbu

lelah lemah anganmu terbang
bertebaran kumandang kata-katamu melayang
di antara dingin dan beku menghadang
basah angan-anganku tersiram tetes airmata yang berlinang

dakap erat tubuh jiwaku getir
tiada ku hirau walau kilat bersabung petir
semakin jauh ku tinggalkan jasad bekuku tanpa khawatir
semakin dekat kasihku terpalit dalam solatku hingga ke witir —

Lyn Sulaim.

Friday, 10 May 2013


TIADA BICARA.

Bila bergenang cecair kesedihan di kelopak mata
Yang akhirnya tertumpah melepasi benteng kecekalan
Walau yang tampak hanyalah lelehan yang tak seberapa
Namun itulah aliran yang sudah tak terbendung dari dalam
Yang menceritakan satu episod jiwa luka
Cuba di sembunyikan sekian lama dalam diam
Di pertahankan sejak dulu tapi sampai bila..?
Akhirnya terlerai juga mencerahkan perasaan...

Sayunya tiada siapa yang perasan
Hanya redup mata yang menceritakan segala
Gerak-geri melonglai bagai tiada asa
Senang merenung dalam diam...sayu...kudup...redup
Hilang bicara bagai tersekat berlian dihalkum
Hanya gerak tubuh yang lesu cuba berbicara
Jiwa terjarah dalam penjara duka penuh nestapa...

Hidupkah lagi akal..?
Kemana perginya fikiran..?
Bagai orang yang sudah hilang pertimbangan
Hanya mengikut sajakah pada aliran kehidupan
Tak sanggupkah lagi menongkah arus memberi tentangan
Berterusan saja terus alpa di pembaringan
Hanya menanti penuh rela segala sensara
Sampai bila...?
Jiwa kian luka penuh lara...............#

ILHAM RASA LARA JIWA : 11/05/2013.


LEMBAR RINDU

di mata mu aku membening tanya
di mana pantai kasih kita?
lalu, dalam kilau permata menjernih
cinta itu kian memutih
menebar rasa ke langit jiwa-
dalam airmata ujud Cinta!

nyanyian rindu beromansa pada dada purnama
membingkis kita dalam gelora
tautan rasa yang rahasia.
aku atau engkau yang dimabuk Cinta
merajut benang rindu
dalam renta lembar waktu?

katakanlah duhai engkau
makna apa lagi yang harus aku fahami
ketika Cinta merajai segenap hati
& menyusurkan ketulusan yang suci?
dan, pada lembar rindu
aku menulis memori
dalam relung-relung paling sunyi

Nukilan Tunteja Teja.
7.40 malam
29102012 —

Monday, 6 May 2013


YA SAHIBUL KAHFI - SAHABAT-SAHABAT GUA

Berapa banyak bintang di langit
Engkau hafali ya Sahibul Kahfi
Tak akan sama bintang yang satu ini
Yang kau kenali di dalam hati

Terang walaupun dia tersembunyi
Cemburukan matahari
Cahaya berseri-seri
Jika engkau kenali

Kita ditakdirkan lari
Jauh dari kezaliman
Terperangkap dalam gua ini
Hingga masa Tuhan tunjuk kebenaran

Mari ikut rentak ku
Rentak tari dulu-dulu
Lagu marhaen sederhana
Disini tiada duka
Terima saja dengan redha

Kerana pegangan
Engkau hadapi
Dugaan ini ya Sahibul Kahfi

Kamil !
Kalimah kebenaran telah zahir
Tak usah engkau ragukan
Kita datang dari dia
Kita pulang padaNya

Banyak ayat mujarobat
Bisa menawarkan luka
Namun penyakit jiwa ini
Tak bisa ditawan tanpa penyerahan —

Nukilan Lyn Sulaim.




RENTAK BERSENI.

Dalam desir angin petang

Duduk santai di beranda
Melihat liuk lembut dedaun melambai
Tampak permai...
Beburung berkicauan riang
Hatiku juga turut girang
Masihkan damai kampung halaman
Agar tiada tangan yang mengocak 
Biar terus tenang dan aman
Tiada sekelumit rasa curiga...

Beginilah hendaknya ya Allah

Kau peliharalah kesejasteraan ini
Agar tanah pusakaku terus berdaulat
Tetap keramat menidakkan tangan-tangan keparat
Takkan tercapai niat mereka untuk mencemar
Di sebalik lakunan nanar yang beronar
Walau pertopeng wajah-wajah suci
Di dalam hati membuak dan menebar benci
Hanya pandai membawa berbagai rentak
Namun jati diri mereka sudah di sentak
Siapa yang memegang tali
Siapa tok dalang yang mencipta tari
Jadilah mereka seorang penari
Yang kian sumbang tiada seri....

Tangan-tangan tersembunyi yang mengaut laba

Si penari tersimpuh hiba..........

Nukilan Pancil Tumpul : 06/05/2013.



Saturday, 27 April 2013

PERANG DEMOKRASI(berjuanglah duhai bangsaku).

Bila panji-panji keramat mula berkibar megah
Semangat perjuangan kini kian membara
Terarah satu tujuan untuk menawan kemenangan
Kekalahan dinafikan dengan berbagai helah
Namun apakah perlu menghalalkan semua cara
Sehingga kita sering terlupa pada tujuan perjuangan yang sebenarnya
Bukankah berjuangnya kita untuk memartabatkan agama,bangsa dan negara..?
Namun mengapa dalam perjuanga itu di singkap kehinaan 
Dan nista yang mencemar segalanya...

Berwaspadalah duhai bangsaku
Berjuangnya kita biarlah berteraskan bangsa malayu
Seharusnya bangsaku bersatu menjadi padu
Supaya gentar bangsa lain yang akan diam terkaku
Tidak berani menjentik ketuanan kita
Biar mereka tahu yang bangsaku adalah raja
Usahlah di buatkan lorongan untuk bangsa lain meredah gila
Kelakkan menggoncang kekuatan kubu yang mungkin ranap juga akhirnya
Kerna bila ranapnya kubu itu..ranaplah juga bangsaku
Ranaplah juga agama kemuliaan manusia
Yang bangsaku menjunjung Islam sebagai agama anutannya...

Bangasaku bangsa berdaulat
Menjunjung islam yang dipertahankan keakhir hayat
Bangsa lain yang mencebir iri memerhati kegemilanga kita
Akan terus berusaha untuk meruntuhkan peradapan yang tersedia
Janganlah terpedaya dengan berbagai helah mereka
Yang akan mereka rancang untuk memecah-belahkan kekuatan kita
Mereka sanggup mencemar diri untuk menjunjung kita buat seketika
Tapi di hati mereka terpendam dendam kesumat yang membara
Mereka tersiksa dalam keterpaksaan 
Dan begitu sukar untuk menerima kenyataan
Hanya menanti masa memberontak untuk merampas milik kita
Bukan sekadar mencari kesama rataan tapi ingin mengambil segala...

Usahlah bangsaku terlalai menjaga kekuasaannya
Biarlah kuasa itu menjadi milik mutlak bangsa kita
Kerna Tanah Melayu/Malaysia ini adalah milik bangsa kita
Kitalah penjaga kepada negara,agama dan bangsa kita
Semoga bangsaku dan generasi yang mendatang akan terus terpelihara
Terus hidup gah melayu sebagai tuan di bumi Malaysia
Cukuplah kita menerima bangsa lain sebagai sahabat kita
Juga sebagai sekutu yang akur dengan ketuanan kita

Hidup bangsaku..hidup Melayu..hidup Ugamaku..hidup Islam..
Allah Huakbar........Allah Huakbar........Allah Huakbar........

Nukilan Pancil Tumpul - 27/04/2013.

Friday, 12 April 2013


DUHAI BANGSAKU

Aku ada pejuang bangsaku
Darah yang mengalir di tubuhku adalah darah pahlawan terdahulu
Relaku tersungkur rebah tersembam ke bumi
Tak akan aku berhenti bertempur...
Demi mempertahankan bangsaku
Biar ketitisan darah yang terakhir
Akan ku kumpulkan asa untuk teruskan perjuangan
Biar bangsaku terus bermartabat
Tidak di perkotak-katikkan...

Namun mengapa dengan bangsaku
Menjadi bangsa melayu yang kian layu
Kemana hilangnya jati diri kalian
Walau takkan melayu hilang di dunia
Apa gunanya jadi melayu yang tiada makna
Hanya menjadi bangsa yang di permudahkan
Menjadi badut serkis yang di tertawakan
Disiram minyak dan di beri api membakar sesama sendiri
Bangsa yang lain tersenyum girang memerhati...

Bagaimana harus aku memberikan keinsafan pada bangsaku
Menyatakan pada mereka kekuatan hanya bila bangsa bersatu
Seperti seberkas lidi yang tak akan mudah di patahkan
Bangsaku akan hancur seandainya di pecah ke banyak bahagian
Siapakah nantikan rugi bila bangsaku lemah
Luka yang kita tanggung nanti kian akan bernanah
Adakah lagi kekuatan yang bisa kita wariskan
Untuk generasi kita yang terkemudian yang akan meneruskan perjuangan
Atau mungkin nanti mereka sudah lupa keturunan mereka
Hanya menjadi pak turut pada bangsa lain yang lebih berkuasa
Cukupkah hanya berbangga menjadi rakyat Malaysia
Tapi sudah lupa Malaysia ini adalah Tanah Melayu warisan bangsa kita....

Nukilan Pancil Tumpul : 08/04/2013.

Wednesday, 13 March 2013


PEMERGIAN

Inilah sayu mataku
mengantarmu ke benua sendu
menjejak kasih-kasih dari ratib rindu
yang bergelora di kubah hijau
mengutip butir-butir syukur di uhud
ke kantung cinta

O Raudhah
berpecar manis anggur ke dada mehrab
dalam basah airmata aku terjaga
mengisut rendah di bumi arafah
menghimpun bismilLah di tumit Jabal Rahmah
mencari cebis cinta Adam & Hawa
kalau masih tersisa

Eluslah aku qiswah
agar terbasuh dosa dalam pelukkan Ka'abah
sekian lama aku berdoa,
sekian lama aku mengemis cahaya,
tumpahkanlah rahmah
dalam goyahku yang tergadah

Ya Rob..
kejang lenaku di Baqi'
menghempas mimpi kilatan pedang Ahlul Badar
gemerincing laga api membakar hati
hilangkanlah kuping-kuping terkeji
bukalah sejalur nur hakiki
Anta maqsudi
waredhaka mathlubi..

Nukilan Tunteja Teja.

Tuesday, 12 March 2013


JELINGAN MATAMU

Terpaku menatap kilauan mata itu
Yang melirik manja menjelingku
Dalam keredupan terasa tajam menikam
Menusuk dalam terus tembus kekalbu
Menggetarkan sukmaku
Terasa menghangat palung jiwa
Mereneh sejuta rasa
Terdiam... hilang kata-kata
Menawan pesona.....♥

Walau diam tiada bicara
Hanya mata yang saling mesra menyapa
Seperti membina satu titian emosi
Merentangi antara dua lubuk sukma
Sama-sama mencari tebaran rasa di sana
Yang ingin kita kutip dan himpunkan
Lalu di sulam menjadi tasbih cinta
Untuk kita dzikirkan bersama
Bergema membelah angkasa....♥

Nukilan Pancil Tumpul :23/03/2013.


TEMARAM SENJA

pada kalimah Bismillah aku gagahkan diriku untuk berdiri
agar temaram senja tidak menjauhkan aku lagi
moga angin redup tidak menyisakan satu pun yang kumiliki
setelah aku telusi pada dia yang empunya diri

kuteguk anggur merah hingga leleh pada bibir basah
sedikit pun tidak tampak yang meraih wangi mawar yang berdarah
walau dalam senduku war-warkan rasa bagai selumbar
di wajah redup dan hambar menyimpan seribu sembilu
aku tersudut di kotaku sendiri menggamit pilu

dengan semburat awan jingga dan tujuh warna pelangi
kubilang satu-satu huruf haja'iyah pada nun titik yang dicari
menggurat wajah alif ha mim dal dengan wangian selendang bidadari
dewi-dewi Indraloka riang menari-nari dan melayani
debu debu kemarau menderaku hingga aku hampir mati

betapa cintaku hanyut dalam dakapan rindu
HU yang kudamba tidak jemu membelaik AKU
yang tumbuh dan merindu dari segala ketulusanku
Sumayyahmu redha pada ujian si AKU
kerna tersemi di kalbu AKu ada dalam ketiadaan mu

kerna ku tahu fainnama tuwallu fasamma wajhullah
di mana kamu berpaling...di situ wajah Allah..

Nukilan Lyn Sulaim

Thursday, 7 March 2013


DALAM DIAM-DIAM.

Dalam diam-diam terasa ingin berbicara
Dalam diam-diam terasa membuak rasa
Dalam diam-diam harus di luahkan segala
Agar tidak terus menjadi barah didada....

Dari dahulu inilah aku
Sehingga kini tak berubah lakuku
Tingkah lakuku menakal selalu
Namun bukan niatku menyentuh damaimu

Aku berbicara selalu bersahaja
Aku berjenaka untuk keceriaan kita
Aku juga menduga mendalam rasa
Tapi bukan niatku menyemai cinta

Janganlah engkau terbuai rasa
Di dalam hayalan tiada nyata
Hanya bila Tuhan berkata
Hayalan impian terzahir jua......

Tapi itu bukanlah harapan
Kerna ia tiada kepastian.........

Nukilan Pancil Tumpul-08/03/2013.

Tuesday, 26 February 2013


C.I.N.T.A

Sesak nafas bergetar rasa
Detik terasa terhenti seketika
Terasa bergongcang tujuh petala bumi
Lalu langit tersipu-sipu menjadi saksi
Bila kalimah hikmat yang maha agung
C.I.N.T.A....
Terhembur dari bibirmu yang munggil

Lalu terasa hilang daya
Tertunduk lesu tak mampu memangku kepala
Terlalu berat rasanya kalimah yang terjunjung
Apakah mampu untuk diri menyanjung
Andainya benar itu yang di hadiahkan
Apakah punya asa untuk menggenggam amanat
Yang terlalu keramat untuk dijaga
Di pelihara dalam laman hati suci bersih

C.I.N.TA....
Kalimah azimat yang keramat
Yang bisa mencorak seribu keindahan rasa
Terasa melayang diri di taman nirwana
Namun andai terlanggar pantang larangnya
Akan mengundang mala petaka
Diri di baluti nista durjana
Seolah di sula api neraka......

Ilham rasa Lara Jiwa : 26/02/2013

Sunday, 24 February 2013


BICARA HATI

Jika kau dengar bicara hati ini
Pasti kau tahu betapa dalamnya kasih ku
yang sentiasa mekar hanya untuk mu
selalu dan tanpa jemu

Jika kau dengar bicara hati ini
Pasti kau tahu betapa lamanya
aku menyimpan seberkas pilu
mencanang rindu pada angin yang berlalu
menanti mu di setiap waktu

Pernahkah kau coba memahami bicara hati ini
yang setia menyayangi mu tanpa syarat
Hari ini, langit mengoyak rintih pada tanah hati ku
menghurungnya bersama hampa yang beribu
tertambat ke lirih waktu

Sepi hati ini belum beranjak pergi
masih menanti jika esok kau kembali
melunaskan sgala janji dan impi
membawa ku terbang ke anyaman warna pelangi
menatap musim cinta yang sentiasa bersemi....

Nukilan Tunteja Teja.


DALAM DAKAPAN CINTA

Terpancar pesona di wajah
Terlalu indah mengalahkan purnama
Tampak syahdu di tatap mata
Manis senyuman bak madu syurga
Lirikan mata menikam sukma
Lontaran kata meresap di jiwa
Helaan nafas berdesir menggoda
Aduhh..segalanya penuh keindahan rasa

Bukan sidia saja yang berasa di hati
Sekalian yang memandang turut merasai
Pesona yang dialami amat melumati
Auranya tersebar melangkaui diri
Hingga terpikat sekalian hati
Berbisik di jiwa ingin juga mendampingi
Walaupun tahu dirinya sudah di miliki
Ingin menduga cuba mendekati

Terkadang dirikan perit teruji
Dalam dakapan cinta banyak yang tak pasti
Apakah kan mampu bertahan disini
Bila godaan bersilih ganti
Bersama bayangan yang menggoncang naluri
Tentang kelebihan yang gah menanti
Masihkah mampu disini
Mempertahan cinta yang maha suci....

Ilham Rasa Lara Jiwa : 24/02/13


Friday, 22 February 2013

BAJINGAN CINTA NISTA.

Terhiris yang tiada luka
Berdarah yang tiada alirannya
Pedih bak tersayat sembilu tajam
Perit umpama tertusuk duri berbisa
Meraung tanpa suara
Menahan perit di jiwa
Mengelupur sukma
Angkara cinta nista...

Tersenyum indah di bibir
Manis lidah bermain kata
Tingkah sopan bak mulusnya sang bayu
Tampak murni dan sejernih embun jiwamu
Tapi di sebalik segala yang tercermin
Terselindung di balik tabir sukma
Terukir lukisan kusam mengerikan
Gambaran sebenar jiwa ragamu yang kotor

Pintarnya kau bersandiwara
Mengatur rentak dan tarian memukau jiwa
Dalam pesonamu kau menghembus nafas beracun
Secara perlahan tersungkur lesu pemujamu
Lalu kau cicipi apa yang di inginkan
Setelah puas hatimu...mangsamu kau tinggalkan
Yang terkapar meraung tiada sudah
Kau terus berlalu tanpa endah

Mencari yang lain silih berganti
Cinta nistamu terlalu keji
Moga suatu hari kau kan menyesali
Bila dirimu Allah menguji
Menyesal tiada guna
Taubatmu apakah bermakna
Bersorakmu di dunia yang fana
Di akhirat nanti diri merana.......

Nukilan Pancil Tumpul : 23/02/2013.




Genggamlah Kasih

Genggamlah tangan kasihku sayang
Eratkanlah pautan cinta disepanjang perjalanan
Jangan lagi nanti langkah kita di titian gelincir..
Kerna langit mendung mu masih berbaur getir
Cebisan kasih yang tercicir
Berserakan pada deruan pantai nan berdesir

Kelmarin
Engkau kembang mekar menyeri indah hiasan taman
Menjadi boneka di kaca hiasan 
Hadirmu cuma jadi sapaan jiwa
Mengalun ilusi puisi cinta penghias sepi kala berhiba
Sepi jadi riang jiwa nan membunga 

Dan rindumu terbiar sirna hilang harga
Terdambar terbiar pudar lalu sirna
Kerna nilai kasih mu cuma secebis perca
Sekadar mengesat air mata 
Lara jiwamu berbalas maki nista
Pasrah dijeruk tuba berbisa
Engkau pelita membakar jiwa kusam berbunga jelaga
Terdampar lusuh dan terbiar

Engkau tersadai dinestapa badai nan perih
Ronta jiwa mu pada opera cinta yang jerih
Dalam raung tangismu di gelora samudera hingga lirih
Sendirian bergenang duka nan pedih

Tertebarlah raungtangis yang berkumandang
hingar membingit membelah langit bak halilintar
kembali menggamit jiwa segugus rindu
Sepi bertandang dengan rayu kecundang

Engkau yang kusambut kala lesumu berselut
Pada kabut renda nestapa yang bergayut
Perlahan-lahan ku dakapmu dan ku selimut
Dengan kasih kita kian bertaut
Tetap mekar selagi nadi berdenyut

Rindu..Kini kau dendangkanlah lagu hati 
Anugerah Cinta nan jernih mewangi
Sepi semalam tak tertoleh lagi

Lantera Mashuri –


Thursday, 21 February 2013

PESONA CINTA

Waktu bertentangan mata
Di saat pertemuan yang tidak di duga
Tanpa di undang menerpa seribu rasa
Menyelinap di palong sukma
Menggongcang damai hati
Berdegup kencang di kalbu
Bak di landa tsunami
Hingga tak terkendiri tubuh
Tenggelam dalam khayal...

Apakah ini...
Mata tidak mahu beralih arah
Terpaku menusuk tajam tembus kedasar
Menggali mencari rasa
Yang membuatkan jiwa terfana
Terpesona dalam khilaf
Hilang kata untuk bicara
Kelu lidah membisu seribu bahasa
Hanya di hati yang berdetak
Menyatakan apakah ini...

Mungkinkah ini...
Cinta pandang pertama
Yang mengukir seribu keindahan
Berbunga di laman jiwa
Yang dulu kusam dan gersang
Kini mula berputik dan megar berkembang
Menghampar lukisan rasa
Walau secara tiba-tiba
Tapi terus menjadi pesona
Bagai tenggelam di lautan nirwana....

Nukilan Pancil Tumpul : 22/02/2013.